aneh-tapi-bener

tadi pagi, waktu gw sedang memikirkan nasib pekerjaan rumah tangga yang harus gw selesaikan hari ini..*maklum, belum ada 'mbak', jadi semua orang di rumah gw harus turun tangan beresin rumah,,klo ga, mama gw bisa mencak-mencak...haaaiiizzz..*,,gw memutuskan untuk nonton TV dulu,,dan waktu gw nonton suatu acara kerohanian agama 'sepupu' kita, gw mendengar satu pernyataan yang menurut gw lumayan aneh-tapi-bener-juga...

dia bilang gni "salah satu cara membentuk karakter lembut hati adalah dengan membiarkan seseorang melakukan pekerjaan rumah tangga"..so weird, right..?

tapi klo dipikir-pikir,,ini ada bener nya juga c..
coba dech lo pikir,,ketika seseorang mau melakukan pekerjaan rumah tangga yang notabene nya seharusnya dilakukan oleh seorang 'mbak', berarti kan dia mau memposisikan dirinya sebagai 'yang di bawah' *baca : seorang hamba,,yang mau bergaul dengan segala jenis kekotoran rumah tangga, dan tidak malah sok-sok merasa jijik seperti cwe2 sekarang pada umumnya...walaupun mungkin sebenarnya dia 'bukan orang sembarangan' *baca : orang yang high-class, punya jabatan, etc-etc-etc..i dont care laah..

dan bukankah sebenarnya 'hati seorang hamba' itu yang dicari TUhan..?

gw jadi inget cerita temen gw,,waktu temen gw pergi jalan2 ke Jepang untuk liburan beberapa tahun yang lalu bersama keluarganya, ada satu kejadian yang menarik perhatian gw..papa temen gw ini bisa dibilang 'bukan orang sembarangan' *baca:orang penting-laah*..dan pada saat itu mereka sedang makan di satu restoran,,entah kenapa, makanan di resto itu sontak bikin temen gw pengen muntah..dan dia pun bilang ke papa nya 'papi,,mau muntaah..!',,dan lo tau, papinya langsung membuka lebar2 tangannya, dan bilang 'sini, muntah di tangan papi..'..WOW!jujur gw agak surprised dengan reaksi papinya itu..!!
yaaah,,ntah alasannya klo buang sampah di Jepang, dendanya mahal keq,,ato kamar mandi di resto nya jauh keq,,terserahlaah..gw ga peduli..
tapi satu hal yang terpikir sama gw adalah bahwa sebenarnya manusia diciptakan harus bisa 'menempatkan diri',,mungkin ketika seseorang sedang di lingkungan pekerjaannya, dia adalah seorang 'big bozz',,tapi ketika dia kembali ke keluarga nya, dia tetap seorang 'papi' yang memposisikan dirinya sebagai pribadi yang 'lemah lembut' yang akan selalu ada untuk anak-anaknya dimanapun mereka berada..

any opinion about that story ? :)